Analisis Prinsip Retrosintesis
Suatu teknik pemecahan masalah yang merencanakan sistesis
organic disebut dengan analisis retrosintesis. Analisis retrosintesis biasanya
dilakukan dengan cara transformasi molekul target menjadi struktur-struktur prekursornya
yang lebih sederhana tidak melihat
tentang bahan awalnya. Bahan precursor itu sendiri diuji dengan metode yang
sama. Langkah tersebut dilakukan secara berulang sampai diperoleh struktur yang
paling sederhana.
Retrosintesis itu sendiri juga dapat diartikan sebagai suatu
teknik pemecahan masalah yang berfungsi untuk mengubah struktur dari molekul
target sintesis menjadi bahan yang lebih sederhana. Suatu moekul yang akan
disintesis biasanya dikenal dengan molekul target.
Flavonoid merupakan
salah satu senyawa metabolit sekunder yang terbentuk secara alami dalam
tumbuhan, yang terdiri dari kerangka karbon yakni 2 cincin fenil yang terhubung dengan
rantai alifatik 3 karbon (C6-C3-C6). Flafonoid memiliki banyak aktivitas
farmokologi, diantaranya yaitu sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang,
antibiositas, deuretik, antihipertensi, antialergi, antikarsinogenik dan
analgesik.
Salah satu kelompok flavonoid yang memiliki bioaktifitas sebagai
antikanker yaitu flavon. Flavon dapat ditemukan pada tumbuhan berpembuluh.
Bioaktifitas selain sebagai antikanker yaknisebagai bahan pencegah
aterosklorosis, simulant penambah densitas mineral pada tulang ddan sebagai
fitoestrogen.
Adapun beberapa pedekatan yang biasanya digunakan dalam
mensintesis flavon yakni melibatkan senyawa antara 1,3-diketon, kalkon, atau
alkuna ujung. Pada blog kali saya akan membahas mengenai sintesis
3-benzoil-7-hidroksiflavon dari resorsinol.
Sintesis senyawa 3-benzoil-7-hidroksiflavon dapat dilakukan
melalui dua tahap dari bahan awwal resorsinol.
Sintesis biasanya dimulai dari bahan awal resorsional 2 dan asam asetat
1 untuk membentuk resasetofenon 3. Selanjutnya resasetofenon dibenzoilasi
dengan benzoil klorida 4 berlebih membentuk 3-benzoil-7-hidroksiflavon. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang menunjukkan jalur
retrosintesis 3-benzoil-7-hidroksiflavon.
Berdasarkan gambar di atas mekanisme reaksi sintesis
3-benzoil-7-hidroksiflavon dapat berlangsung pada tiga tahap reaksi, yaitu :
Reaksi sintesis resasetofenon dari bahan awal
resorsinoldengan asilasi Friedel-Crafst
Reaksi sintesis p-benzoil resasetofenon melalui reaksi
benzoilasi resasetofenon
Reaksi sintesi 3-benzoil-7-hidroksiflavon
Sintesis Resasetofenon
Resasetofenon
disentesis melalui bahan awal resorsinol dengan asilasi friedel crafis. Asam
asetat glasial berfungsi sebagai penyumbang kation asil dan ZnCl2
sebagai katalis aasam lewis. Tingginya suhu mendorong terbentukknya produk
resasatofenon dengan rendemen yang lebih
tingggi karena reaktifitas reagen asetilasi meningkat pada suhu tingii sehingga
tidak tersisa bahan awal reresorsinol.
Asetilasi
terjadi pada posisi orto terhadap salah satu gugus hidroksil fenol. Asetilasi
terjadi di posisi tersebut karena gugus
hidroksil merupakanpenngaruh orto para. Substitusi tidak terjadi di posisi orto terhadap kedua hidroksil, karena
halangan sterik yang lebbih besar. Ggugus asetil yang masuk akan berikatan
hydrogen intramolekul dengan atom hydrogen fenollik tetangga membentuk struktur
linngkar-6 sehhingga terstabilkan.
Sntesis p-benzoil resasetofenon
Dimana :
a : reaksi benzoilasi resasetofenon membentuk p-benzoil
resasetofenon
b : dibenzoil resasetofenon
gugus benzoil cendereung memasuki posisi para yang kurang
terhalangi. Guguus benzoil lebih sulit masuk pada posisi orto karena adanya
ikatan hydrogen itramolekul denga gugus asetil. P-benzoil resasetofenon tidak
dapat mengalami penstsnn ulang mebentuk
senyawa ꞵ-diketon.
Sintesi 3-benzoil-7-hidroksiflavon disintesis dengan
metode tang.
Komentar
Posting Komentar