Polisiklik dan Reaksi Perisiklik

1. Senyawa Polisiklik

Senyawa polisiklik mempunyai sistem cincin, yang dimana sistem cinci tersebut terdiri dari dua atau lebih, senyawa polisiklik mempunyai hhubungan yang sangat erat diantara cincin gabuungan atau yang disebut dengan ( fased ring ) dan bisa juga disebut dengan jembatan ( brige/condensed ring ). Adapun contoh dari senyawa polisiklik, yaitu :

naftalen

Paada senyawa polisiklik, steroid mempunyai peran yang sangat penting di dalam kehidupan, salah satunya adalah sebagai hormonal.



2. Reaksi Perisiklik
Dalam  reaksi perisiklik, suatu cincin dilakukan secara langsung melalui satu tahap dimana bisa dilakukan katalis oleh cahaya dan juga kalor. Reaksi perisiklik terbagi kkedalam dua bagian, yaitu :

a. Reaksi Sikloadisi merupakan suatu reaksi yang menjelaskan tenttang adanya dua molekul yang tidak jenuh (pi) untuk membentuk suatu produk cincin (jenuh).


Reaksi sikloadisi terbagi menjadi dua, yaitu :
Siklo adisi (2+2)
Siklo adisi (4+2)

b. Reaksi elektrosiklik merupakan suatu poliena yang terkonjugasi olehreaksi siklisasi.


c. Penataan ulang sigmatropik merupakan suatu  posisi atom yang berpindah ke posisi lain dalam suatu reaksi perisiklik. Penataan ulang sering juga disebut dengan reaksi isomerasi sebagaimana halnya reaksi elektrosiklik.



Permasalahan :
 1. Jelaskan pengaruh panas dan ultraviolet terhadap senyawa perisiklik ?
2. Mengapa senyawa polisiklik lebih reaktif jika dibandingkan dengan senyawa benzena terhadap reaksi oksidasi, reduksi dan substitusi ?
3. Bagaimana peran naftalen sebagai senyawa polisiklik dalam kehidupan sehari-hari ?

Komentar

  1. Haii ulin.
    Saya akan coba menjawab permasalahan pada no 2

    Senyawa polisiklik memang lebih reaktif dibandingkan senyawa benzena,
    Menurut saya hal itu disebabkan karena kemampuan bereaksi dari suatu cincinnya sedangkan cincin pada benzena sangat terikat kuat sehingga sulit untuk dilepaskan.
    Selain itu senyawa polisiklik dapat direduksi dan disubstitusi pada suhu kamar sedangkan untuk senyawa benzena dibutuhkan suhu yang tinggi untuk mereduksinya.

    Semoga membantu :)

    BalasHapus
  2. Hai Ulin
    Saya Muhammad Habib dengan NIM A1C117012 akan membantu menjawab permasalahan pada nomor 1
    .
    pengaruh panas dan ultraviolet terhadap senyawa perisiklik itu lebih tepatnya pada faktor terjadinya pengaktifasi reaksi tersebut. dimana pengaruh panas termasuk dalam faktor terimbas termal dan sedangkan ultraviolet tersebut termasuk dalam faktor terimbas cahaya. sehinngga pengaruhnya terhadap reaksi perisiklik tersebut tentu sangat fatal. dimana jika tidak ada 2 faktor tersebut, tentu tidak akan ada terjadinya reaksi perisiklik.

    sekian, semoga membantu,,,,

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Haii
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3
    No.2

    Naftalena (kapur barus atau kamper) merupakan senyawa polisiklis yang tersusun dari dua cincin. Naftalena sering digunakan sebagai pewangi, antiseptik dan pengusir ngengat. Derivat naftalena digunakan sebagai bahan aditif pada bahan bakar motor dan pelumas, seringkali pula digunakan sebagai zat antara dalam pembuatan zat warna, plastik, dan pelarut. Sebagian besar naftalena diproduksi dari tar batu bara, tetapi naftalena juga dapat diperoleh dari minyak bumi. Naftalena dalam jumlah kelumit ditemukan pula pada sejenis rayap, tampaknya digunakan sebagai penolak semut, jamur beracun, dan cacing. Naftalena tergolong senyawa polisiklis yang aromatis karena menunjukkan ciri-ciri aromatis.

    BalasHapus

Posting Komentar